Sabtu, 14 Februari 2009

Resahku

Yogyakarta 15 desember 2004

Aku tak tahu rasa apa yang tumbuh perlahan ini
Aku tak tahu rasa sesungguhnya atau hanya,
Sebuah rasa yang datang dengan cepat
Dan akan berlalu dengan cepat pula
Ataukah rasa dendam yang dibalut dengan
Rasa yang tak mampu kuhapus

Tapi , haruskah aku seperti ini
Membalas sesuatu dengan sikap yang sama
Membalas sakit hati dengan sakit hati
Tegakah aku melakukan ini
Jika aku lakukan ini bearti apa beda aku dengannya
Tapi jujur, aku tak tahu apa arti semua ini.

Sedikit sekali rasa percayaku tuk seorang adam
Setelah apa yang terlewati padaku
Tuluskah ia atas apa yang terucapkan kini
Atau hanya sebuah ungkapan yang membuatku
Terbang sesaat dan kemudian jatuh lagi dengan rasa
Yang lebih sakit dari yang pernah kurasakan
Mampukah aku kembali percaya akan semua yang terucap


Tuhan……,berikan aku sebuah firasat
Atas rasa ini, agar ku tak kembali salah melangkah
Dalam menjalin rasa yang kau anugrahkan kepada makhluk-Mu
Karena ku tak ingin melakukan hal yang bodoh tuk kedua kali
Jika ini memang kehendak-Mu
Yakinkan aku tuk melangkah kehatinya
Namun jika tidak, jadikan jarak sebagai jawabnya.

ilmu

Yogyakarta 1 juni 2004

Tuhan
Jika tak tulus jiwaku
Halangi segala hasratku untuk pandai
Dan mengerti kenyataan ini
Namun, jika kau lihat cukup ketulusanku
Anugrahkan setetes ayat – Mu
Agar menjadi tindakanku

Tuhan
Diluar ketulusan hati
Bahasa-mu tak kan bisa kupahami
Kami mengembara ke hutan
Di kungkung kesombongan yang tak kami sadari

Tuhan
Seribu samudra ilmu-Mu
Jumlah tak terkira kesanggupan – Mu
Tidaklah kuimpikan
Cuma tumbuhkan kemampuanku
Menjadi setetes air
Bergabung disamudra itu